Selasa, 10 Maret 2009

Menyikapi pernyataan Bang Adli Badrun

Menyikapi pernyataan Bang Adli Badrun, mantan Wapresma UIN Jakarta 2005-2006. Ini hanya sekadar luapan hati tak bermakna. Yang tercecer lewat papan ketik dan layar monitorku. Senin, 9 Maret 2009 dini hari, di kamar kostku dibilangan Semanggi II Cempakaputih Ciputat.
Tengah malam, kira-kira pukul 23.00 (masih tanggal 8), ada tamu dari Malang. Dia kawanku Roli. Kami sama-sama aktivis pers mahasiswa. Aku di UIN Jakarta, sedangkan dia di UIN Malang. Kami juga sama-sama ex. pengurus.
Usai melepas kangen di warung pecel lele Cak Agung di jl pesanggrahan, pukul 12 kurang aku ajak dia dan satu temannya lagi menginap di kamar kost-ku. Kamar yang merupakan basecamp sebuah band bernama @_munizi. Tapi kawan-kawan musisi tak ada di tempat saat itu.
Sampai di kamar, tidur tak segera digelar. Kami larut dalam obrolan tentang pers mahasiswa, kondisi dan keadaan kampus, Negara dan dunia. Beberapa saat kemudian Bang Adli masuk dan aku kenalkan dengan dua tamuku dari Malang itu. Bang Adli pun ikut dalam kelanjutan obrolan kami.
Sampailah kami pada tahap membicarakan poitik kampus. Kemudian membahas para player-player-nya. Salah-satunya adalah seorang alumni pers mahasiswa dari UIN Jakarta. Saya tak mau menyebutkan namanya. Alasannya satu, nggak enak, titik. Yang jelas dia mantan ketua. Dan yang pasti lagi dia alumni UIN Jakarta.
Kami saling membahasnya dengan asyik. Sampai pada kesimpulan bahwa sang tokoh yang kami bahas ini adalah orang cerdik, licik dan licin. Namun saya langsung menutup ijtihad bahwa sang tokoh adalah orang yang selalu meninggalkan image buruk di mana-mana. Roli pun mengiyakan itu. Sebab ia juga pernah mendengar cerita tentang tokoh ini dari orang-orang pers dan juga orang-orang Pantau (sebuah organisasi nirlaba yang diantaranya bergerak di bidang advokasi jurnalisme). Bahkan salah-satu orang Pantau mengatakan hubungan pers mahasiswa UIN Jakarta dengan Pantau menjadi buruk gara-gara sang tokoh yang kami bicarakan ini.
Tak hanya itu, semua sepak terjang sang tokoh di kampus, di organisasi, baik LPM maupun UKM atau yang lebih luas lagi, selalu meninggalkan kesan buruk. Ia banyak meraih untung untuk dirinya sendiri. Terutama dari segi materi. Tapi ia selalu mewariskan ketidakjelasan dan menempelkan image buruk bagi generasi setelahnya. Sebab bagaimanapun juga, generasi selanjutnya itu, kasarnya dianggap murid-murid dia.
Namun Bang Adli bilang, itu tak jadi soal bagi Bang Adli sendiri. Baginya itu lumrah dan dapat dimaklumi, kecuali dia melakukan sebuah tindakan pelecehan seksual atau perbuatan mesum atau semacamnya.
Pembahasan berhenti sampai di sini tentang tokoh itu. Dan setelah Bang Adli tidur, baru aku teringat bahwa tokoh yang kita bicarakan tadi juga punya noda buruk terhadap wanita. Tak hanya satu. Sebagaimana saya ketahui, satu orang berinesial S merasa pernah dilecehkan olehnya. S adalah junior sang tokoh. Kemudian, ada yang berinesial NO, setelah itu NA dan sebelumnya IS.
Kesimpulannya, Bang Adli tetap benar kalau berpendapat maneuver-manuver kelicikan politik itu ia benarkan. Ya itu terserah bang Adli lah. Tapi seandainya Bang Adli tahu perihal terahir, masihkah ia akan mengatakan tokoh yang kita bicarakan benar. Lagi pula, antara politik dan kelicikan individu dan seksualitas adalah dua hal yang berbeda. Kenapa Bang Adli tadi mengungkit masalah kemesuman dan pelecehan seksual? Tanya kenapa? Terserahlah.
Dan kalau pembaca bertanya kenapa saya menulis ini, atau kenapa aku tak langsung mengklarivikasi. Jawabannya ya, gw mau tanang aja. Lagi pula, pemhasan kamarin bukan pembahasan formal atau rutin. Jadi ya kapan-kapan kalau ada tiba-tiba dalam obrolan santai membahas dia lagi, akan gw mentahkan. Hehe. Silakan berkomentar.[]

Related Posts:

  • Ketika Kau BertengkarLu tiba-tiba bilang, "aku pengen lihat kamu gemukan." Aku tahu apa itu artinya, "lu lagi berantem sama cowok lu!"… Read More
  • Hanya sedikit yang bisa kita kendalikan Setiap bagian hingga yang terkecil dari tubuh seorang manusia terhubung penuh Dan hanya sebagaian kecil saja yang bisa diperintahkan bergerak tunduk… Read More
  • Batasan Manusia Seorang hamba Allah harus tahu batasan-batasan kemampuannya agar tidak melampaui batas. Karena melampuai batas kemampuan hanya karena mengejar kemaua… Read More
  • Menepi demi Kejernihan Segeralah berhenti untuk menepi sejenak manakala hilang kejernihan pada pandangan ke depan Meski demikian, tak ada kepastian segalanya bisa kita ke… Read More
  • Puja Keong Ajaib Belakangan sempat ramai diperbincangkan tentang seorang ibu yang curhat kepada salah satu calon wakil presiden 2019. Ibu, yang juga menyandang gel… Read More

0 komentar:

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html