Manusia
membutuhkan kreativitas dalam usahanya mengatasi problematika hidup, atau
menciptakan suatu karya dan hal baru. Tapi tak sedikit orang malah memandangnya
sebagai barang mewah, yang bermuara pada pemborosan, dan ketakseriusan. Apalagi
jika dihadapkan pada sebuah sistem, beragam upaya inovasi dan pembaruan seakan
tak mendapat ruang karena dianggap bisa merusak kemapanan.
Paradigma
semacam itu banyak terdapat di dunia bisnis. Padahal jelas bahwa kreativitas
sangat perlu di semua situasi, bahkan semestinya mendapat tempat terdepan demi
tercapainya kemajuan dan keberlangsungan perusahaan. Pola pikir tak
mementingkan kreativitas hanya akan melahirkan mental ‘tak bisa’ yang membunuh.
Banyak
perusahaan hanya mengutamakan pengembangan pada segelintir orang yang dinilai
sebagai ujung tombak untuk meraup keuntungan finansial. Misalnya, para salesmen
atau frontiner-nya. Ada pula yang rela membayar mahal para ahli keuangan
dengan tujuan serupa dan atas dasar efesiensi. Tindakan ini justru akan
mematikan kreativitas dari yang lainnya. Mereka diajak berpikir untuk tidak
berpikir karena sudah ada ahlinya. Padahal seperti diungkapkan David Brooks, ekonomi kreatif hanya terjadi bila semua
orang merasakan pentingnya untuk senantiasa berubah, menawarkan nilai baru ke
pelanggan dan menyampaikannya sesegera mungkin.
Seluruh jajaran,
mulai dari yang paling atas hingga bawah, perlu membiasakan diri untuk
mendisiplinkan kreativitas dan saling menebarkan semangat “can do”. Ketika
semangat itu telah menjadi ruh yang mengikat segenap awak perusaan, tak ada
pusing lagi sewaktu mendapati kompetitor lain. Tak perlu mematikan atau
menjelek-jelekkan pesaing itu, karena kita selalu mampu tempil beda.
Perlu disadari
bahwa kreativitas bukanlah bakat alam, melainkan ketrampilan yang diasah dan
dikembangkan. Semakin rajin diasah, akan semakin tajam. Jangan pernah berhenti
untuk mengembangkan kreativitas. Karena itulah yang akan mengembangkan kualitas
hidup secara menyeluruh dan memberi kontribusi pada kemajuan bisnis serta
masyarakat.
*Iseng-iseng baca Klasika Kompas, Minggu (20/1/2012) dapat artikel tentang kreativitas. Saya suguhkan singkat dengan bahasa saya dalam tulisan ini.
*Iseng-iseng baca Klasika Kompas, Minggu (20/1/2012) dapat artikel tentang kreativitas. Saya suguhkan singkat dengan bahasa saya dalam tulisan ini.