Jumat, 26 Juni 2015
Rabu, 17 Juni 2015
Bulan Ramadan, Setan dan Iblis pun Berpuasa
Seperti tahun-tahun sebelumnya dan layak razia rutin Satpol
PP terhadap orang-orang jalanan serta segala yang dicap meresahkan masyarakat, anggaplah
jelang Ramadan ini setan, iblis, dan semua balanya dari golongan jin berlarian
menghindar dari operasi yang digelar tentara malaikat.
Sungguh upaya daya pelarian itu percuma karena pemenjaraan
selama bulan suci ini sudah ditetapkan dalam nash oleh Tuhan. Selain itu,
kejadian ini juga telah berlangsung rutin setahun sekali, sehingga telah menjadi
semacam ritual biasa selama jutaan tahun. Tanpa kesan.
Akhirnya setelah melakukan penelitian dan menggelar rapat evaluasi, para setan dan iblis dari golongan jin ini ramai-ramai secara damai menyerahkan diri untuk dibelenggu selama sebulan. Di bulan Ramadan ini, mereka ingin berbuat baik dengan tidak lagi menyesatkan manusia ke jalan yang sesat dan dosa. Mereka puasa dari tugas menebar dan membisikan kejahatan.
“Kami mungkin memang jahat karena selalu mengajak manusia berbuat maksiat. Kami terima disebut makhluk terkutuk yang mengarahkan manusia menuju neraka. Kami juga terima manusia memaknai kata iblis ataupun setan sebagai sesuatu yang buruk, sesat dan menyesatkan. Tapi ingat, bukan kami saja yang membisiki dan menjadi pangkal dari kejahatan, melainkan juga banyak setan dan iblis dari golongan manusia,” kata salah satu Setan sebelum menyarahkan diri untuk dibelenggu selama bulan suci Ramadan.
“Kini kami menyerahkan diri untuk dibelengu dan dipenjara
selama Ramadan. Kami puasa menggoda dan menyesatkan manusia. Sekarang, manusia
bebas. Dan mari kita buktikan, tanpa kami masihkan manusia bisa melakukan
kejahatan dan maksiat? Mari kita lihat siapa yang paling setan di antara kita. Mari kita buktikan, tanpa kami masihkah manusia tergoda berbuat maksiat?”
imbuhnya.