● Jangan dekat-dekat denganku, aku orangnya licik.
— Bukankah tiap orang memang licik dengan cara masing-masing?
● Aku jahat. Aku dekat sama orang kalau ada butuhnya saja. Termasuk sama kamu saat ini.
— Semua manusia memang begitu, selalu butuh orang lain. Karena dia makhluk sosial, tak bisa hidup sendiri. Seperti aku butuh kamu.
● Ternyata kamu memang nyebelin ya?
—Oh ya? Ini coklat
● Wah, makasih. Kamu inget ya...
Eh, tapi ini buat Valentin kan?
— "Happiness. Simple as a glass of chocolate or tortuous as the heart. Bitter. Sweet. Alive. (Chocolate Movie)”
— Bukankah tiap orang memang licik dengan cara masing-masing?
● Aku jahat. Aku dekat sama orang kalau ada butuhnya saja. Termasuk sama kamu saat ini.
— Semua manusia memang begitu, selalu butuh orang lain. Karena dia makhluk sosial, tak bisa hidup sendiri. Seperti aku butuh kamu.
● Ternyata kamu memang nyebelin ya?
—Oh ya? Ini coklat
● Wah, makasih. Kamu inget ya...
Eh, tapi ini buat Valentin kan?
— "Happiness. Simple as a glass of chocolate or tortuous as the heart. Bitter. Sweet. Alive. (Chocolate Movie)”