Kita sering mendengar, bahkan mungkin juga sering
mengatakan, menunggu adalah pekerjaan yang paling membosankan. Hampir dapat dipastikan,
dalam hidup kita pernah dihadapkan pada situasi harus menunggu seseorang atau
sesuatu. Memang, tidak semua kegiatan menunggu itu membosankan. Adakalanya penuh
kecemasan atau ketakutan. Rasa cemas dan takut tentu saja berbeda dengan rasa
bosan karena di situ yang muncul adalah was-was dan kekhawatiran. Misalnya menunggu
hasil ujian masuk perguruan tinggi, menunggu panggilan kerja, menunggu
kelahiran sang buah hati dan sebagainya.
Menunggu yang membosankan lebih sering terkait dengan
kehadiran seseorang. Misalnya kita telah sama-sama membuat janji untuk bertemu
di suatu tempat, tapi kita tiba lebih dulu atau pada waktu yang telah
ditentukan orang yang akan kita temui tak kunjung datang. Kebosanan pun mulai
menumpuk perlahan. Pikiran tertuju pada orang yang kita tunggu, sementara kita
tak tahu harus berbuat apa selain duduk diam menghitung detik demi detik waktu
berjalan.
Di era saat ini, masalah seperti itu mungkin terpecahkan
dengan adanya smartphone atau gawai. Rata-rata orang jaman sekarang secara
refleks akan memungut gawainya manakala kebosanan mulai menyapa. Membuka media
sosial atau membaca berita dapat menjadi solusi untuk sejenak mengalihkan
pikiran. Namun jika habis lebih dua atau tiga berita sementara yang kita tunggu
belum muncul juga, lama-lama bisa jengah juga. Apalagi kalau gawai yang kita
punya lowbat dan tak ada charger. Tambah nggak karu-karuan deh bete-nya.
Untuk itu, seabrek tips dapat kita temukan di blog-blog yang
bisa kita cari via google tentang mengatasi kebosanan saat menunggu. Di
antaranya kita bisa mengisi waktu menunggu dengan membaca, menulis, hingga mengamati
tingkah laku orang di sekitar kita, siapa tahu bisa jadi sumber inspirasi dan
sebagainya. Ada pula cara yang bisa kita lakukan agar kegiatan menunggu tidak
sia-sia, yakni berdzikir. Nilai lebihnya kita jadi lebih religius dan
insyaallah lebih dekat pada Sang Pencipta.
Khusus untuk berdzikir, bagi saudara-saudara Muslim, banyak
sekali ayat al-Qur’an maupun Hadits Nabi yang memerintahkan ibadah yang satu ini.
Berhubungan dengan aktivitas menunggu, kita bisa mengisinya dengan berbagai
macam dzikir seperti tahmid, tasbih, tahlil maupun bacaan solawat pada Nabi
Muhammad saw. Kita juga bisa menghitung dzikir yang kita lafalkan dengan
ruas-ruas jari kita sebagaimana sunah yang terdapat dalam salah satu hadits
nabi.
Dalam postingan ini, saya tidak cantumkan dalil-dalil
tentang berdzikir. Bila berkenan silakan cari sendiri di google, sudah banyak
sekali blog atau website yang memuatnya. Tapi intinya, selain menjadikan
aktivitas menunggu jadi lebih bermakna, mengisi waktu menunggu dengan berdzikir
insyaallah juga akan mendatangkan pahala. Hal itu lebih berarti daripada waktu
kita terbuang sia-sia.