Belakangan sempat ramai diperbincangkan tentang seorang ibu
yang curhat kepada salah satu calon wakil presiden 2019. Ibu, yang juga
menyandang gelar emak-emak, itu mengutarakan kepedihannya karena setiap hari
hanya makan keong.
Setelah itu, beberapa netizen yang kepo dan blingsatan,
menelusuri jejak digital si emak-emak pemakan keong. Menurut netizen, emak-emak
itu bukanlah orang susah. Pasalnya, terdapat foto di akun instagram si
emak-emak ini yang menampilkan dirinya sedang tersenyum liburan di luar negeri.
Tentu tak sembarang orang Indonesia yang bisa liburan di luar negeri. Muncul
dugaan bahwa si emak-emak itu sebenarnya orang kaya. Dia dianggap berbohong
telah mengatakan bahwa sehari-harinya makan keong.
Namun yang tak diketahui netizen adalah benar bahwa
emak-emak itu sehari-harinya makan keong. Ini merupakan sejenis ritual dari sekte
Pemuja Keong. Kata-kata saktinya ialah “Puja Keong Ajaib, Puja Keong Ajaib,
Puja Keong Ajaib.”
Yap, dari ungkapan pemujaan itu kita bisa langsung
ingat salah satu adegan di kartun Spongebob Squerpent. Spongebob terjebak tak
bisa keluar dari sebuah ruangan sempit (semacam rumah pohon) bersama Petrick
Star. Ketika Squirdward lewat dan melihat mereka, Spongebob dan Patrick tidak
mau meminta bantuan kepada Squirdward untuk mengeluarkannya dari himpit ruangan
yang hanya dapat menampung mereka berdua. Mereka bilang ke Squirdward, ini adalah
sebuah klub. Sekte Pemuja Kerang Ajaib.
Karena penasaran, Squirdward maksa memanjat pohon untuk masuk
ke dalam ruangan kotak yang terbuat dari kayu itu. Padahal Spongebob sudah
melarangnya dengan mengatakan bahwa untuk bisa bergabung dengan klub ini ada satu
syarat yang sangat berat untuk dijalani
oleh pengikutnya.
“Apa lagi syarat untuk bergabung dengan klub ini selain
bodoh!” begitu kira-kira cibiran Squirdward yang penasaran sambil terus memanjat
pohon, tidak peduli peringatan dari Spongebob.
Squirdward masuk melalui lobang kecil, seperti jendela,
dengan susah payah. Setelah berhasil masuk, ia menyesal. Ruangan itu sangat
sempit sampai mereka bertiga sama sekali tak bisa bergerak.
Tapi karena sudah berhasil masuk, Spongebob dan Patrick
menyambutnya sebagai pengikut baru Sekte Pemuja Kerang. Ia dan Patrick meminta
Squirdward mengucapkan salam pemujaan pada sang Kerang Ajaib, sebuah benda
berupa kerang mainan yang memiliki sejenis tali untuk ditarik setiap kali para
pemuja ingin bertanya apa yang harus dilakukan. Lalu, kerang mainan itu akan
mengeluarkan jawabannya.
Tak tahu apa yang harus dilakukan, Squirdward menyerah. Ia
melakukan salam pertamanya kepada Sang Kerang Ajaib. “Puja Kerang Ajaib.”
Kemudian mereka bertiga bertanya kepada Sang Kerang, “Kerang Ajaib, apa yang
harus kami lakukan?” diikuti dengan menarik tali yang menjulur keluar dari
lobang disisi tubuh kerang tersebut.
“Tidak ada,” jawab suara keluar dari Kerang Ajaib.
Spongebob dan Patrick patuh. Mereka berdua diam. Tapi bagi
Squirdward, ini tidak masuk akal. Ia berontak. Berusaha mengeluarkan diri dari
ruangan kayu yang terpasang kuat di atas sebuah pohon itu.
Gerakan Squirdward memicu guncangan. Pohon itu mengayun ke sana
kemari, hingga akhirnya melontarkan rumah pohon itu terbang ke suatu tempat
yang jauh sekali. Rumah pohon itu jatuh di sebuah hutan rimba. Sejenak Squirdward
girang. Ia merasa berhasil membebaskan diri. Ia bersorak sorai merayakan
kemerdekaan. Sementara Patrick dan Spongebob tetap duduk diam terpaku. Ajakan Squirdward
untuk melakukan selebrasi kebebasan tak mereka hiraukan.
Usai selebrasi, Squirdward tersadar bahwa mereka bertiga
tersesat dalam hutan belantara. Mengingat hari mulai gelap, ia mengumpulkan
kayu dari ranting-ranting pohon untuk membuat api unggun. Setelah itu ia
kembali berusaha mengajak teman-temannya, Spongebob dan Patrick untuk mencari
jalan keluar atau melakukan sesuatu agar tak mati di hutan rimba ini. Karena
lapar, ia berusaha mencari sesuatu untuk dimakan. Namun tak ada sesuatu apapun
kecuali serangga. Squirdward pun membakar serangga itu untuk dimakannya sambil
mengiming-imingi Spongebob dan Patrick. Tapi mereka berdua tetap setegar batu.
Imannya semantab karang.
Melihat Squirdward yang rempong bukan main, Spongebob pun
bertanya kepada Sang Kerang Ajaib. “Kerang Ajaib, apa yang harus kami lakukan?”
tanya Spongebob.
“Tidak ada,” jawab Kerang Ajaib. Spongebob dan Patrick pun
diam. Ia juga melarang Squirdward yang tetap beraktivitas dan ribet memikirkan
bagaimana bertahan hidup dan keluar dari hutan ini.
“Ayo lakukanlah sesuatu! Mengapa kalian tetap mengerjakan
hal bodoh semacam itu? Mempercayai kata-kata yang keluar dari kerang mainan!
Tak masuk akal! Lakukan sesuatu, seperti yang aku lakukan untuk menghangatkan
diri di suhu hutan malam yang kian dingin ini dengan membuat api!”
Api!
Ketiganya tersentak. Mereka adalah makhluk laut. Hidup di
laut. Berada di hutan laut. Mana mungkin api bisa menyala? Seketika api unggun buatan
Squirdward padam.
Spongebob dan Patrick tetap tenang. Setenang-tenangnya. Lain
dengan Squirdward. Ia pusing tak karuan. Lari kesana kemari. Iseng ia ikut-ikutan
bertanya pada Kerang Ajaib. Siapa tahu ada jawaban lain. “Kerang Ajaib apa yang
harus kami lakukan?”
“Tidak ada.”
Ia makin kesal. Marah. Bete. Lalu pergi mencari jalan lain
dan meninggalkan dua rekannya. Tapi apa mau dikata, hutan itu sangat liar.
Layak kisah-kisah orang tersesat di hutan, sudah jauh ia melangkah,
ujung-ujungnya, entah kenapa, kembali ke tempat semula, tempat Spongebob dan
Patrick duduk diam menunggu pertolongan dari sang Kerang Ajaib.
Karena lelah, Squirdward pun pasrah. Ia turut duduk bersama
Spongebob dan Patrick yang diam. Lamanya mereka duduk diam dan termangu tanpa
satupun kegiatan yang dilakukan, sampai jenggot dan kumis tumbuh lebat dan
memutih.
Tiba-tiba, terdengar suara pesawat oleng melintas.
Squirdward girang bukan kepalang. Ia berteriak meminta bantuan. Spongebob dan
Patrick mengingatkan agar Squirdward tetap tenang, diam, tidak melakukan
apa-apa seperti kata Sang Kerang Ajaib.
Sejurus kemudian, aneka barang, kotak dan kantong berisi
makanan berjatuhan. Squirdward tak bisa diam. Ia kembali berselebrasi seakan
hari raya tiba. Ketika ia hendak melahap makanan-makanan itu, Spongebob dan
Patrick langsung menariknya mengamankan dengan berang. Mereka berdua kesal atas
tindakan tidak etis Squirdward yang langsung makan tanpa bertanya kepada Kerang
Ajaib yang telah menurunkan makanan-makanan itu dari langit.
Squidward mengalah. Mereka duduk bertiga mengerubungi aneka
makanan itu. Ada daging, roti, sosis, ikan, sayur-sayuran, pizza, burger, soto
Lamongan, pecel lele, bakso, rendang, ketoprak, dan sebagainya.
Patrick memulai. Memegang setumpuk roti dan pizza. “Kerang
Ajaib, boleh aku makan ini?”
“Iya,” jawab Sang Kerang,. Ia langsung membuka mulut
lebar-lebar, mengoper semua makanan yang ada di tangan ke dalam perutnya.
Spongebob pun demikian. Ditunjuknya dengan telunjuk setumpuk
sosis, lalu bertanya, “Kerang Ajaib boleh aku makan ini?”
“Iya,” jawab Kerang Ajaib.
Squirdward penuh semangat, merebut kerang ajaib dan
mengambil roti. “Kerang Ajaib, boleh aku makan roti ini?”
“Tidak,” jawab Kerang Ajaib.
Lalu squirdward mengambil mi ayam. “Boleh aku makan ini?”
“Tidak,” jawab Kerang Ajaib.
Squirdward kesal. Ia mengambil burger dan ingin langsung
memakannya tanpa peduli apa kata Kerang Ajaib. Sontak Spongebob dan Patrick pun
menghalanginya. Spongebob marah pada Squirdward yang kurang ajar pada Kerang
Ajaib.
Squirdward mengalah. Dia kembali bertanya, “Kerang Ajaib,
mana makanan yang boleh aku makan?”
“Silakan ulangi pertanyaan,” kata Kerang Ajaib.
“Apakah ada yang bisa saya makan?”
“Tidak ada.”
Kekesalan Squirdward kembali menyala. Ia banting Kerang Ajaib
itu. Tak lama, datanglah salah seorang dari Tim SAR. Ia mengenakan topi rimba,
bertubuh lumayan gempal.
Kegirangan Squirdward meledak. Kegilaan ini segera berakhir,
pikirnya. Setidaknya ia punya kawan waras yang siap menolongnya atau mau diajak
untuk keluar dari hutan ini dengan akal sehat.
“Oh kalian di sini rupanya. Kami mencari orang-orang yang
tersesat di hutan ini. Tapi kami kehilangan arah dan pesawat kami mengalami
kerusakan dan harus membuang barang-barang untuk mengurangi muatan.”
“Terimakasih telah menemukanku. Tolong selamatkan aku. Aku
hampir mati terjebak bersama dua orang gila yang menyembah sebongkah kerang
mainan,” kata Squirdward bungah tak terhingga.
“Kerang?” tanya orang dari tim SAR itu. Spongebob
menunjukkan kerang mainannya. Orang itu segera mengabaikan Squirdward dan bergabung
dengan Spongebob dan Patrick. Rupanya mereka satu aliran. Satu sekte pemuja
Kerang Ajaib.
Ketiganya lalu duduk melingkar mengabaikan Squirdward yang
kecewa bukan kepalang. Orang dari tim SAR itu memegang Kerang Ajaib dan
bertanya, “Kerang Ajaib, apa yang harus kami lakukan selanjutnya?”
“Tidak ada.”
Kemudian mereka bertiga diam. Tak ada yang dilakukan.
Sementara Squirdward? Entah apa yang ia lakukan.
Selanjutnya tak ada yang tahu nasib mereka berempat. Kita
pun tak menyangka ternyata sekte Pemuja Kerang telah berkembang di dunia
manusia menjadi Sekte Pemuja Keong. Mereka adalah ibu-ibu yang setiap hari
makan keong demi untuk bisa bepergian ke luar negeri. Puja Keong Ajaib.