Jumat, 30 Oktober 2009

17

Panas dingin udara itu
Hari tak terlupakan
Bagiku entah orang lain
Kau tahu
Aku tak sanggup mengungkap kata-kata
Bukti diri pada hati

Dia datang
membawa secangkir kilau air
Di tengah tak menentunya hati langit

Bumi Ganjing

Jantung bumi menyanyikan cord angin
mawar merekah di wajahnya
Diukirnya otakku
Menyulam jala intan

Dan mawar itu
Tak segera bersayap
Meminta keabadian
tanpa materi

Tangan mata mengalir di rambutnya
Jatuh di depan teras nol
Kutuang magnet dalam bejana kosong
Dia hanya tanah
Pohon anggur yang tak habis ku petik
Melihatnya tanpa sadar
Menangkap bayangmu di sungai yang tenang

Kau tanggalkan cemari
Langit pun mengangkat airnya
Tapi cord angin telah memilikiku
Kau salib kalbuku di alun-alun
Dan aku jadi tuhan
Aku atau Kau yang menyembah

0 komentar:

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html