Bercerminlah Pada Setan
MSW-Siapa bilang setan selalu mengarahkan manusia pada keburukan. Siapa bilang setan adalah biang segala perbuatan keji dan mungkar. Yang pada ujungnya,karena setanlah manusia bisa masuk neraka. Tak selamanya setan itu menakutkan. Terdapat hal-hal positif yang melekat pada sifat dan tabiat setan. Tentu saja, ini hanya bisa diketahui oleh orang-orang yang berfikir.
Pertama, sebagai penghargaan atas intelektualitas, setan adalah makhluk yang cerdas. Tanpa kecerdasan, ia pasti kehabisan akal untuk menggoda manusia.
Kedua, Tabiat setan yang patut ditiru adalah sifat pantang menyerah. Ini sudah pasti. Sebagaimana petuah mereka yang berada di atas angin, ‘orang sukses adalah orang yang mampu memertahankan semangat.’ Di sinilah kunci sukses besar setan di planet bumi. Sepanjang sejarah, setan selalu menjadi sasaran cacimaki dan hujatan. Bahkan para ulama dan guru ngaji telah memastikan setan masuk neraka, dan kekal selama-lamanya. Sering pula, orang-orang dewasa memakai kata ‘setan!’ untuk mengungkapkan kemarahan dan kebencian pada sesuatu.
Sangat jarang bahkan tak pernah, orang menggunakan kata ‘setan’ untuk menggambarkan sebuah keindahan atau kenikmatan. Biasanya, untuk pengungkapan sesuatu yang indah, orang lebih memilih kata ‘wow’, ‘anjrit’, ‘anjing’ dan sebagainya. Misalnya, ketika anda lagi ber-make up dan melihat wajah Anda dikaca begitu keren dan tampan, mungkin Anda bisa berkata, ‘Wow ganteng banget gue’ atau ‘Anjiiing keren banget gue’. Tapi rasanya tak mungkin mengatakan, ‘Setan! Ganteng banget gue’.
Bisa kita rasakan betapa berbeda rasa yang timbul dari kalimat di atas. Kata ‘Setan’ lebih cocok dipakai untuk penyesalan. Sementara kata ‘Anjing, wow dan anjrit’ pantas dipakai untuk mengungkapkan kebanggaan atau kehebatan.
Namun demikian, setan tak pernah minder dan putus asa. Ia tahu, banyak manusia membencinya. Entah karena hasutan siapa. Tapi semangatnya tak pernah kendur. Ia terus saja menggoda manusia sepanjang masa. Agar, katanya, nanti masuk neraka.
Ketiga, Setan adalah lambang profesionalitas, disiplin dan totalitas. Secara takdir, setan telah dicipta dan ditugaskan Tuhan untuk menggoda dan menjerumuskan manusia. Selama masa karirnya, setan melakukan tugas tersebut secara disiplin dan penuh totalitas. Ia fokus mengemban amanah Tuhan sebagai mahluk penggoda. Ia tak pernah menyeleweng dari perintah Tuhan. Hal itu menjadikan ia makhluk yang profesional dan ahli di bidangnya.
Keempat, Tak ada kebajikan dan kebaikan tanpa adanya setan. Sebagai komandan pasukan keburukan, keberadaan setan mempertegas adanya kebaikan dan kebajikan. Coba pikir, apakah ‘kebaikan’ itu akan ada tanpa adanya ‘keburukan.’ Sama halnya, jika seluruh penduduk bumi pandai apakah mereka disebut pandai? Karenanya, adanya keburukan mempertegas adanya kebaikan. Semakin buram keburukan, maka buramkan kebaikan.
Itulah, sekelumit pelajaran dari setan. Semoga kita tergolong mahluk yang berfikir. Sehingga mampu menangkap pesan dan spirit moral yang ada pada setan. Terlepas ada tidaknya setan, di sini kita andaikan setan itu ada. Meski mungkin wujudnya tak berupa materi. Melainkan energi atau semacam wujud cahaya yang belum bisa kita lihat. Sebagaimana signal HP yang tak bisa kita lihat, raba maupun terawang. Setan adalah lambang survive kehidupan.
0 komentar:
Posting Komentar