Kuangkat kaki berlunjur di atas kursi di depanku.
Kuijinkan kakimu bertumpu menimpa pergelangan kakiku.
Kita bercerita tentang dunia paralel.
Kau bukan pecinta kopi hitamku, tapi caffelate caramel.
Kukira awal, ternyata akhir.
Kakiku terkilir.
Kau bertanya mengapa aku begini Mengapa kondisiku begitu Dan kau lupa bertanya Apakah keadaanmu posisimu saat ini terjadi ada dan berla...
0 komentar:
Posting Komentar