Jadi ingat masa lalu, katamu.
Bah...
Usang!
Kalau aku kangen kamu atau kamu kangen aku, bukan karena aku dan kamunya, tapi lebih pada yang terlalui. Jadi, yang dirindu, dengan cinta atau benci, itu momen, peristiwanya.
Kini dan esok, aku dan kau bukan lagi orang yang sama.
Yang kusebalkan! Masih saja kau mengulang ungkapan serta gelagat serupa tatkala sesekali waktu mempertemukan seperti ini. Seolah hatiku masih ada untukmu.
Hallo...!!! Jelas aku bukan yang dulu. Trisnaku padamu telah luntur gara-gara kau curangi sobatku kala itu. Meski akhirnya ia memaafkanmu, menerima tobatmu, tapi entah malah aku yang tak rela,
seraya bersyukur lantaran beban rasa atasmu hilang terhanyut ketaksetianmu. Dan aku bebas.
Kemudian, perpisahan memecah belah ruang.
Sekarang, aku dan kau bagai ikan yang menghirupi udara air yang berbeda. Kujanjikan senyuman dan kutanyakan lain hal tempo nanti kita berjumpa. Aku yakin kau berubah. Begitu pun aku,
hingga kini tak pernah ada reinkarnasi cinta untukmu lagi. Demi Tuhan.
0 komentar:
Posting Komentar