Menghantui. Angka-angka itu datang menerorku lagi. Mereka datang
detik demi detik tanpa dapat aku hindari. Tulisan ini adalah upayaku menghindar
dari angka-angka kembar tersebut. Hari ini selama tiga jam kurang lebih sudah
lima kali aku disambanginya.
Aku tak tahu harus berbuat apa. Aku juga tak tahu itu
pertanda apa. Pasrah. Tak ada yang bisa kulakukan. Seharusnya selesai dengan
pasrah. Tapi ketakutan dan kekhawatiran terus merongrong hati dan pikiran.
Tak ada saran tak ada tempat tak ada teman yang bisa diajak
untuk berbagi. Hanya kepasrahan pada Tuhan. Tapi raga, pikiran, hatiku entah
kenapa memberontak. Apakah mereka telah berkhianat. Kalau mereka berkhianat,
aku apakan sebaiknya mereka? Aku penjarakan? Aku siksa? Itu artinya juga sama
saja memenjarakan dan menyiksa diriku sendiri.
Putus asa. Sepertinya hanya frasa itu yang pas untuk
menggambarkan kondisi saat ini. Bunuh diri tak mudah. Banyak aspek yang
menghalangi, banyak tahap yang harus dilewati, banyak pihak yang harus dilibatkan.
Takutkah kau membaca tulisan ini?
Tulisan ini adalah tulisan frustasi. Tulisan yang bisa
dijadikan bahan ghibah bagi kalian yang mengenalku, si penulis tulisan ini.
Tapi, apa kau benar-benar mengenal penulis tulisan ini? Terserah kalau masih
mau ghibah, karena hanya itu yang bisa kau lakukan. Aku juga pernah berada di
posisimu, mungkin.
0 komentar:
Posting Komentar