Sabtu, 28 Januari 2012

Gerak Pikiran Menurut Kebiasaan


Salah-satu anugerah Tuhan yang ada pada manusia adalah pikiran. Kita semua mengetahui hal itu. Tapi tak semua kita sepaham atau seragam dalam mendefinisikannya.
Pikiran kita adalah kata-kata yang kita dengar di dalam benak atau kita ucapkan dengan lantang. Pikiran kita juga berarti tindakan kita. Sebab saat kita mengatakan atau melakukan sesuatu, disadari atau tidak, pasti didahului oleh pikiran.
Misalnya, ketika kita mengatakan, ‘alangkah indahnya malam ini’, pasti didahului oleh pikiran yang menyatakan malam ini indah. Demikian penjelasan tentang pikiran berdasarkan yang saya tangkap dari buku The Power karya Rhonda Byrne.
Buku itu juga menerangkan bahwa pikiran terus bekerja disadari atau tidak disadari, sekalipun kita sedang tidur. Bahkan kita lebih sering tak menyadari kerja dan proses pikiran itu.
Pikiran juga bekerja dengan cepat. Satu-satunya yang bisa mengetahui ke mana arah pikiran kita berjalan adalah perasaan. Karena itu, hendaklah kita segera menghentikan pikiran manakala ia berjalan ke arah yang negatif, serta merawatnya jika ia mengarah pada hal yang positif.
Saya tidak akan membahas hal itu. Jika Anda penasaran, silakan baca dua buku karya Rhonda Byrne, The Secret dan The Power. Yang ingin saya bicarakan di sini ialah tentang bagaimana pola pergerakan pikiran seseorang menurut kebiasaannya.
Sebagaimana kita tahu, dalam kehidupan sehari-hari setiap orang memiliki kebiasaan masing-masing. Kebiasaan itu bisa disebabkan lingkungan, keluarga, tokoh idola, ideologi tertentu, atau tuntutan dari sebuah tujuan, dan lain sebagainya. Dan pasti kita pernah mendengar kalimat, sesuatu yang paling sulit diubah adalah kebiasaan.
Di antara semua faktor penyebab kebiasaan, sebagaimana tersebut, yang paling dominan ialah lingkungan. Ada sementara pakar mengatakan, lingkungan membentuk kebiasaan. Kemudian kebiasaan membentuk karakter individu.
Kebiasaan pun memiliki banyak jenis. Tapi untuk mempermudah pembahasan, saya akan membatasinya pada kebiasaan yang dilakukan seseorang pada waktu senggang. Ini juga mengingat sebuah ungkapan, kesuksesan masa depan seseorang bisa dilihat dari bagaimana ia menggunakan waktu senggangnya.
Sampai di sini akan saya perkecil lagi tiga kebiasaan yang bersifat pribadi. Maksudnya kebiasaan yang dilakukan seseorang untuk mengisi waktu senggangnya tatkala ia sedang sendiri. Dalam hal ini, kebiasaan keluar kamar, nongkrong bersama teman-teman, atau yang sifatnya bersama tidak saya bincang di sini.
Baiklah, ada tiga kebiasaan umum yang dilakukan seseorang di kala waktu senggangnya. Ketiga hal itu adalah, menonton televisi, membuka internet, dan membaca buku.
Menyaksikan tayangan televisi banyak manfaatnya, tapi tak sedikit pula madaratnya. Setiap orang yang pernah menyalakan televisi pasti tahu bahwa semua tayangan di sana tak dapat diulang, kecuali iklan. Dan itupun tak sekehendak pemirsa. Semua tayangan itu terus bergerak ke depan mengikuti alur yang telah ditentukan. Kalau menurut Art Buchwald, kekurangan televisi itu tak memiliki halaman kedua.
Kurang lebih demikian pola kerja pikiran orang-orang yang waktu luang dan hobinya sering habis di depan televisi. Pikirann terus berjalan tanpa bisa dihentikan. Ia kurang mampu melihat ke belakang. Ketika menjumpai kejanggalan atau masalah, ia hanya bisa pasrah dan mengikuti perintah. Kegalauannya terus bergerak seiring kerja otak.
Selanjutnya untuk para peselancar dunia maya. Banyak informasi cepat diunduh dari sana, di samping sisi negatifnya. Tapi bukan itu yang akan kita bahas. Bagi peselancar maya, pasti tak asing dengan istilah buffering, loading dan lain semacamnya.
Ketika membuka laman tertentu, jika koneksi lancar, maka akan tampak sekelebatan laman, perpisahan antara laman satu dengan laman selanjutnya. Jika koneksi tak lancar, maka kita dipaska menunggu buffering atau loading yang agak lama. Kadang layar hanya memunculkan gambar setengah-tengah atau sepotong-potong.
Koneksi yang tersendat tak hanya menyebabkan langkah ke depan agak terganggu, tapi juga untuk kembali ke laman sebelum sebelumnya susah dibuka. Koneksi dalam diri seseorang bisa disamakan dengan ketenangan batin kebahagian dan dan rasa santai dan sebagainya.
Terakhir yang kita bahas di sini adalah orang yang hobinya membaca buku. Inilah yang terbaik di antara ketiga hal tersebut di atas. Kita tahu buku terdiri dari halaman-halaman. Setiap kita selesai membaca satu muka halaman, maka kita akan membalik dan menutupnya. Ketika ada sesuatu yang masih dipertanyakan kita tinggal membuka kembali halaman sebelumnya yang telah tertutup rapat itu.
Di sini tergambarkan, setiap masa lalu yang terlewati kita tutup rapat-rapat. Bila ada sesuatu yang perlu dilihat atau ditelusuri kembali kita tinggal membukanya. Tak perlu susah untuk mencari di halaman berapa. Sebab umumnya pembaca buku memiliki cara penandaan masing-masing.
Jadi satu lagi keunggulan para penghobi baca buku, masa lalu tak gampang membayang-bayangi seperti penghobi dunia maya. Juga tidak susah untuk ditelusuri seperti para pecinta televisi.
Demikian, semoga bermanfaat. Maaf jika tulisan ini kurang valid atau tidak komplet. Semoga kesediaan Anda membaca semakin melengkapi kekurangan tulisan ini dari berbagai macam sisi.[]

1 komentar:

Anonim mengatakan...

what about anomaly?if suddently think someone, dream someone without think it first or even the hp make connection unconsiousness? seem strange but I soemtimes face it

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html