Aku hanya ingin berteriak sekencang-kencangnya. Tapi ini
bukan pantai. Ini Ciputat dengan penduduknya yang padat. Ciputat bukan gunung
atau tebing yang mampu meneruskan teriakan ke jurang-jurang. Menggaung berulang
dan menimbulkan trance. Hanya musik dari pemutar mp3 yang sanggup menenangkan
kemarahan jiwa, menstabilkan pikiran, di Ciputat.
Aku ingin marah, mengacak-acak segala gala. Aku bosan
mendengar dan melihat kepura-puraan. Aku jengah dengan kekakuan. Di jalan, tivi, semua tempat pendidikan, kerja, dan perjuangan, tak ada ketulusan. Cinta hanya
di atas kertas, menjadi tameng atas nama. Senjata penipu. Cinta sebenarnya terpenjara di atas bukit, dikurung dalam kisah-kisah roman, atau
ayat-ayat agung. Cinta tinggal kata-kata tanpa hakikat. Di jalan yang macet, aku
kehilangan arah.
0 komentar:
Posting Komentar