Rabu, 28 Januari 2009

Cara Mengajar Yang Aneh


Oleh MS WIBOWO
Pembaca yang budiman dan budiwati, ternyata cerita tentang UAS-ku belum selesai. Kemarin ini, merupakan hari kegagalanku. Padahal, tinggal dua langkah lagi aku bisa mengalahkan rahwana dalam diri ini.
Ceritanya begini, ini terjadi pada matakuliah Metodelogi Penelitian Filsafat. Sejak awal tahun ajaran semester ini hingga empat sampai lima pertemuan, Prof Dr Mulyadi Kartanegara yang membidani matakuliah ini tak kunjung masuk. Menurut kabar, ia tengah sibuk mempersiapkan suatu proyek besar tentang pemikiran. Karenanya, masuklah dosen pengganti bernama Pak Khalik. Kepada mahasiswa di kelas, ia mengatakan sebenarnya tak mau mengajar di kelasku. Tapi karena merasa tak enak dengan Pak Mulyadi, ia akhirnya menerima permintaan untuk mengganti menjadi pengajar.
Proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan pak Khalik tak seperti lazimnya dosen lainnya. Jam pelajaran di laksanakan pada hari Rabu pukul 07.00-08.00. Oleh sebab itu, banyak mahasiswa yang tak masuk dalam matakuliah yang melakukan pertemuan tiga-empat kali itu. Alasan pak Khalik membuat jam kerja sendiri karena ia tak terlalu berniat mengajar di sini dan terlebih karena ia memunyai kesibukan lain. Baru-baru ini saya tahu ia juga seorang pengajara di ICAS.
Seingatku, aku baru masuk mengikuti matakuliah ini tak lebih dari dua kali. Dan itu juga bukan aku saja. Banyak yang lainnya. Menjelang Ujian Akhir Semester (UAS) tersiar kabar dari temanku bahwa untuk nilai UAS diambil dari tugas yang akan diberikan oleh pak Khalik. Masing-masing mahasiswa dikasih tugas yang berbeda. Untuk mengetahui tugasnya, sang mahasiswa harus menelepon pak Khalik. Pengumpulannya pada hari Selasa (27/1) lalu. Makalah/tugas yang dikumpulkan harus disertai foto mahasiswa bersangkutan. pak Khalik mengatakan, ia tak mengenali nama-nama tiap mahasiswa, tapi kalau wajah dia hapal. Karena itu wajah juga menentukan penilaian. Tapi jangan salah sangka, mungkin itu untuk mempertimbangkan absensi dan keaktivan mahasiswa di kelas. Mungkin. Di kelas jarang di absen. Masuk kelas pun, seperti dijelaskan di atas tak lebih dari sejam perminggu dan tak lebih dari empat pertemuan, bahkan tiga kalau nggak salah.
Aku telah mendapat kabar dari temanku, tugas makalahku ialah seputar metodelogi tasawuf sekitar lima hari dari pengumpulan. Seperti kebiasaan mahasiswa, aku mengerjakan makalah pada malam sebelum pengumpulan. Dari jam dua malam aku start mengetik, sambil nyantai tentunya tak terlalu terburu-buru. Pukul empat aku selesai membuat makalah. Aku tak terus tidur, karena takut kesiangan. Dana temanku, menelponku. Ia care padaku dan bertanya dah bikin makalah lom? jangan lupa photonya ya. Kemudian aku bertanya padanya jam berapa kita mengumpulkan tugas? dia menjawab tidak tahu. nanti harus menghubungi pak Khalik dulu.
Sembari menunggu waktu, aku habiskan waktu dengan nonton film. Biar otot yang tegang sehabis memutar otak menjadi lemas. Aku bersiap mandi pada pukul jam 08.00 kurang. Tiba-tiba HP-ku berdering. Dana memberitahuku untuk segera mengumpul makalah, jika tidak maka tak lulus matakuliah ini. Dana juga ketemu pak Khalik dan menyerahkan tugas di depan gerbang kampus. Buset kata gue, enak aja gue capek-capek bikin tugas semaleman kok. Aku pun segera siap-siap ke kampus dengan buru-buru. Mengingat rumah kostku lumayan jauh dari kampus. kira-kira 10 menit perjalanan kaki buru-buru. Tak lama kemudian Dana meneleponku dan memberitahukan pak Khalik tak bisa menunggu lagi. Ia harus pergi ke kantornya di ICAS. Aku di tuggu di sana. tapi egoku keburu muncul. Dia kan dosen, pasti dapet bayaran dong, dan ada locker untuk menyerahkan tugas yang tak sempat ketemu dia. Kenapa dia seenak dia. Mana ngajarnya juga kurang bagus. Apa bukti bahwa pengajaran metodelogi penelitian filsafatnya berhasil? gak ada, ya kan yakan? ah gak adil. tapi ya sudahlah. aku harus menerima nasib terainkarnasi ke semester VII lagi di kehidupan selanjutnya untuk mengulang matakuliah ini tahun ajaran depan. semoga aku ketemu dengan dik Cang E, itu loh Dewi bulan yang dihukum karena ulah Jendral Panglima Tian Feng yang memimpin sepuluh ribu pasukan langit, he hhe.[]

0 komentar:

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html