Jumat, 20 Mei 2011

Kejar Dirimu

Rambutnya acak-acakan menjulur sampai ke pinggang. Bajunya kumal. kumis dan jenggotnya tak terawat. Walau tubuhnya sangat kurus, langkahnya dibantu sebatang tongkat kayu, tampak tegap dan mantap.
Menurut cerita, ia baru saja selesai menjalani tapa brata di Alas Purwo. Sebuah hutan di lembah perbukitan timur Banyuwangi. Seorang penduduk yang kebetulan mencari kayu, mengaku telah menjumpainya sekitar tiga bulan lalu. Orang tersebut bersila dengan mata terpecam di dekat Goa Istana, satu dari 50 goa yang terdapat di bukit tersebut.
Kini langkahnya telah mencapai 60Km dari Alas Purwo. Selama itu pula, banyak orang menawarinya tumpangan. Semua ditolak tanpa alasan. Orang tersebut cuma bilang, "tidak, terima kasih. Saya jalan saja." Tak ada alasan penjelas selanjutnya.
Sampailah langkah petapa itu di sebuah gang, 10 M dari Pasar Purwoharjo, Banyuwangi. Ia terhenti melihat seorang pemuda kusam memangku dagu.
"Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikum salam," jawab pemuda itu terkejut.
"Ada apa gerangan? Apa yang membuat hatimu gelisah?"
"Eee, tidak. Tidak ada. Saya biasa saja."
"Kamu tak perlu membohongi diri. Sudahlah, ceritakan saja. Siapa tahu saya bisa membantu."
"Hmm, saya rasa bapak bisa melihat dengan kejernihan mata batin bapak."
"Ya, masalah cinta. Ada apa dengannya?"
"Aku sangat menyayangi perempuan itu. Aku berusaha melakukan apa saja untuk menunjukkan cintaku padanya. Tapi kadang aku merasa, dia punya standar sendiri yang kurang aku suka, atau mungkin kurang aku bisa. Atau kalau bicara optimisnya ya belum bisa. Aku jadi resah. Setidaknya karena dua hal. Pertama, sebagai lelaki aku harus mampu melakukannya. Kedua, aku takut dia tak sabar. Ini terkait karena masalahku sendiri yang paling utama belum selesai. Dan dia tak tahu betapa sulitnya. Akupun tak ingin dia tahu. Biar aku hadapi masalah ini sendiri. Tapi aku takut dia tak sabar menungguku."
"Oh, begitu. Ya aku paham anak muda. Tapi alangkah baiknya, kejar dirimu dulu sebelum kau mengejarnya. Daripada kau mencarinya, lebih baik kau temukan dan pastikan dirimu dulu. Begitu juga kau harus mencintai dirimu sebelum kau mencintainya."
"Hmm, terima kasih pak tua."
"Sama-sama. Apa kau punya masalah lain?"
"Ya. Aku punya seorang teman dekat. Kemanapun aku pergi dia selalu setia mengikuti. Tapi seperti teman yang lainnya, kalau teralu lama kita cuma berdua, ia menjadi sangat membosankan, menjengkelkan, dan memaksaku harus segera mencari teman lain di luar sana. Jujur aku akui, dialah satu-satunya teman yang wajib kusayangi. Namun hingga detik ini, aku belum bisa bersabar saat sifatnya yang menyebalkan itu kumat. Dan seperti kau tahu, dia yang kuceritakan itu adalah diriku sendiri."
"Hmm," kata lelaki petapa itu sambil siap-siap menguraikan tausiyahnya.

0 komentar:

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html