Menuju puncaknya, mewajahmu
Ia yang kau ciptakan lebih tua dariku
Yang selalu tunduk pada hukummu
Yang selalu mencipta berbuat dengan tujuan keseimbangan
Aku yang mendaki
Di bawah kadang tak ada tujuan
Perkembangan yang merusak
Menghasilkan sampah dan kerusakan
Ia kalau marah
tak peduli siapapun dimusnahkan
Dienyah kunyah berantakan
demi keseimbangan
Bukan membalas dendam
karena kesinambungan butuh korban
tak peduli siapanya
Jika tak mencapai
ku syukuri pucuk-pucuk sinar pagi
dari cermin biru berumbai dedaunan
Kembali ke bumi membawa tongkat penyangga
Semua ingatan yang melanda
ku bawa pulang
Berjalan dengan teman tak sejaman
Mengingatkanku
betapa cepat waktu berlalu
Walau harus berkorban asa dan rasa
semua telah ada dengan tujuan
10 Juli 2011
0 komentar:
Posting Komentar