Kabut aku merindumu
di tangan terik terang
penuh polusi
tak sedikitpun kau datang
Hanya rintik-rintik hujan
malas dan terpaksa
mengabarkan kesan kelabu
Kabut masihkah kau di kampung
atau enggan turun gunung
bersembunyi di balik rimbun pepohonan
yang basah karena embun
mendinginkan gelora magma bumi
Terang pendar-pendar cahaya
tak nyata tanpamu
gelap gulita
sepah di lidah sepi
di tangan terik terang
penuh polusi
tak sedikitpun kau datang
Hanya rintik-rintik hujan
malas dan terpaksa
mengabarkan kesan kelabu
Kabut masihkah kau di kampung
atau enggan turun gunung
bersembunyi di balik rimbun pepohonan
yang basah karena embun
mendinginkan gelora magma bumi
Terang pendar-pendar cahaya
tak nyata tanpamu
gelap gulita
sepah di lidah sepi
Ciputat, Januari 2012
1 komentar:
bahkan embun pun
enggan mencumbu dedaunan
di pekat kota polusi
Posting Komentar