Menyadari sekitar tak kenal kompromi
Bisa jadi salah persepsi
Keriuhan hanya benteng rapuh dari intai kuping-kuping nakal
Kami berdua menepi
Mencari tempat sunyi
Di pojok gedung lalu-lalang sesekali
Malah mengejutkan tak pasti
Berdua menarik diri
Dalam ruang kamar
Kontrakan empat sisi
Tak ada mata peduli
Tak juga kuping nakal iri
Tetap saja
Gelak pintu tetangga
bolak-balik ceramai
Kejutkan
Kagetkan
Tak tenang.
Putuskan tunggu malam
Sampai nyamuk pulas tidurnya
Sampai pintu enggan bicara
Dan kunci kamar berdua
Tak kubiarkan desing kipas mengganggu
Getar komputer raba jiwa
Tak kubiarkan
Dia siap bicara
Aku bicara
Mulut terkatup
Angin bising menangis
Kalah tempur oleh asap kendaraan
Malam kian renta
Kuberitahu tempat aman sedunia
Aku dan dia
Dialog mesra
Dalam dadaku
Lebih dalam
Di kamar rapat
Kiri jantung belok lurus
Tembus tempat tersenyap
Tanpa dengar alir darah
Ruang jiwaku
Di sini kami berbagi
Aku dan dia
Sementara
Biarkan jiwa coba mengintai
Lewat sumsum tulang
Tak mungkin ia dengar
Gelak tawa kita berdua
0 komentar:
Posting Komentar