Tuhan, setiap manusia beragama pasti percaya akan keberadaan dan kekuasaan-Nya. Tuhan bisa diartiakan sebagai sesuatu yg diyakini, dipuja, dan disembah oleh manusia. Ia juga merupakan dzat yg Mahakuasa, Mahaperkasa dan sebagainya.
Tuhan erat kaitannya dengan keyakinan, kebenaran. Atau bisa dikatakan sesuatu Yang Mahakuasa,dan diyakini kebenarannya.
Setiap manusia dikarunia akal masing-masing. Persepsi setiap orang tentang segala sesuatu pasti berbeda. Tak ada yang benar-benar sama persis. Begitu pula, Tuhan menurut keyakinan dan pandangan setiap manusia. Pasti berbeda. Walaupun berada dalam satu agamu,tiap orang pasti memikirkan, mempersepsi, bahkan membayangkan Tuhan dalam abstraksi yang berbeda. Misalnya kita sama-sama beragama Islam. Kita sama-sama memunyai Tuhan yang Satu, yakni Allah SWT. Namun Islam menurut keyakinan hati dan fikiran saya pasti tak sama persis dengan yang ada pada keyakinan dan pikiran Anda. Tuhan yang saya sembah, belum tentu sama dengan apa yang Anda bayangkan.
Mungkin kita tak akan mampu membayangkan wujud Tuhan. Bahkan dalam agama, sebagian ulama melarang hal yang demikian. Tapi otak manusia selalu berjalan dan menggambarkan apa yang ia tuju, ia sebut, ia ucap dan seterusnya. ketika kita menyebut nama Allah, sengaja atau tidak, disadari atau tidak, tulisan lafadz Allah minimal terlintas di benak kita, walau setitik debu.
Dan kalau kita berusaha berkeyakinan bahwa Tuhan itu tidak sama dengan semua yang ada di dunia dan apa yang kita lihat, tak bisa dibohongi masih ada bayangan terbersit di pikiran dan benak kita. Sekeras apapun kita tak membayangkan sesuatu apapun, pasti masih ada bayangan dalam hati kita.
Karena itu, Tuhan adalah apa yang kita yakini benar. Keberadaanya selalu kita rasakan. Ia selalu memerintahkan dan melarang kita dari dalam diri kita bagi orang yang menyadari. Ia akan menentang bila kita berbuat tak seperti maunya. kegelisahan akan didapat manakala tutunannya dilanggar. Bahagia akan diberikannya dan kita rasakan saat kita melakukan yang sesui dengan-Nya.
Tuhan, adalah Tuntunan Hati Nurani. Ia ada dalam diri sendiri. Bukan dalam orang lain. Meski kadang kenampakan-Nya pada kita melalui orang lain. Tuhan Bersemayam Dalam Diri Kita
1 komentar:
eeemmm
anak ushul sejati
bahasanya filsafat abiz
Posting Komentar