Sabtu, 12 Juni 2010

Curhat Dini Hari I

Rabu, 9 Juni 2010. Tak terasa, aku telah berdiri di pertengahan tahun. Ya cepat sekali. Selama itu aku telah melakukan banyak hal. Kini, semua itu adalah modalku menuju hari-hari berikutnya. Terima kasih kehidupan. Kau telah tiupkan kebahagiaan. Kini, kebahagiaan itu menyatu dengan jiwaku. Jiwa itu adalah aku sesungguhnya.
Aku. Hanya Aku. Bahkan aku sendiri itu bukanlah Aku. MS Wibowo adalah nama yang tercatat dalam papan kelahiranku. Bapak menulis di papan itu beberapa waktu setelah raga-Ku keluar dari rahim ibu. Bowo, Pagar Dewo atau Dewo, bagitulah aku-aku lain selalu menyebutku. Tanpa Bowo, Pagar Dewo atau MS Wibowo, orang akan bingung mencirikanku. Walau Aku punya banyak perbedaan dari manusia atau aku lain, namun mereka pasti tak mau pusing memanggilku atas dasar perbedaan-perbedaan yang kumiliki. Karenanya, segala ketidaksamaanku atas mahluk lain ini, terangkum dalam MS Wibowo, Pagar Dewo dan Bowo.

Faiz, direktur Komunitas Lesehan Keboedayaan (Kolekan), menawari Aku tampil mengisi acara di ultah kedua komunitas ini. Tanpa ba-bi-bu, aku menyanggupinya. Aku telah merencanakan mengisi acara itu dengan penampilan musik akustik. Segera kuhubungi Iyan. Saudaraku yang sekaligus drummer dan leader band Amunizi Welcouple.
Tapi Iyan menolak tampil. Akhirnya aku bertekad tampil solo. Ini kali pertamanya aku bernyanyi di hadapan publik tanpa band atau orang yang memainkan musik di belakangku. Biasanya, aku selalu berada di panggung hanya dengan mikropon.
Pagi tiba. Aku bangun pukul 9.00. Ada kuliah Pemikiran Dalam Islam di Indonesia. Ini hari terakhir kuliah di semester genap. Usai kuliah, aku menikmati hari dengan beberapa gelas kopi dan berbatang-batang rokok kretek. Tentu saja dengan beberapa kawan. Iseng-iseng di kantin sambil menunggu namaku dipanggi oleh pembawa acara.
Pukul 15.00. Faiz mengirim pesan di HP-ku. Aku tampil sekarang juga. Lumayan grogi sih. Sebab aku belum terlalu siap. Menurut pemberitahuan sebelumnya, jatah unjuk gigiku adalah jam 16.00. Tapi apa boleh buat, ada perubahan acara mendadak. Akupun maju dengan gagah berani.
Selain aku, semua pengisia acara adalah perwakilan dari komunitas, organisasi atau forum diskusi tertentu. Dan memang, aku lebih dikenal kawan-kawan dengan background jurnalis kampus di LPM INSTITUT. Tapi sudah dua tahun lebih aku lengser dari kepengurusan dan tak aktif lagi. Akhirnya seorang kawan, yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Aliran Jomblo Kebatinan, memintaku untuk membawa nama aliran baru kami ini.
Puji syukur pada Yang Maha Sempurna. Aku tampil memukau dan dahsyat. Tiga lagu yang kubawakan adalah, Republik Sulap milik Tony q Rastafara, Bongkar punya Bang Iwan Fals, dan Buruh Tani dari arranger Red Flag. Tanks Kolekan, and so pasti Tanks God.
Malam harinya, Junaidi dan Fikri datang ke kamarku di Kontrakan Sanggar Ayu, Semanggi II Ciputat. Mereka meminta film Zeitgeszt. Tak hanya itu, aku memberi bonus atas usaha mereka menambah pengetahuan baru dari film itu. Bonus ini berupa beberapa klip video klip dan orkestra. Karena ditunggu kawan, Fikri dan Junaidi buru-buru meninggalkanku. Tapi sesuai tradisi Ushuluddin, kami selalu menyempatakan berdiskusi, walau beberapa menit. Kali ini temanya tentang nilai seni, keindahan dan estetika yang terkandung dalam sebuah gubahan musik.

0 komentar:

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html