Sabtu, 31 Desember 2011

Asal Mula Kembang Api Tahun Baru


Pukul 23.15, aku masih menatap langit yang temaram sedikit kemerah-merahan. Sambil menggaruk kepala, mencoba memaknai detik-detik pergantian tahun ini. Tahun berakhirnya sebuah periode kehidupan manusia. Karena desember mendatang, kiamat tiba. Itu menurut kalender Jawa. Eh salah, kalender Maya.
Meski pukul 00.00 masih 45 menit lagi, beberapa letup petasan kembang api mulai menyaingi gemerlap bintang-bintang langit. Apa arti semua itu? Mengapa kita latah merayakan pergantian tahun dengan kobar peperangan?
Semua pasti punya alasan. Tak ada tindakan tanpa tujuan. Dan, tak ada tujuan yang tak berarti, demikian tegas Jack Sparrow. Begitupun dengan gemuruh dan gemerlap kembang api tahun baru. Sebagaimana cerita yang akan kukisahkan di bawah ini kepadamu.
Dahula kala, ada seorang pemuda yang hidup dalam nyinyitnya sunyi. Hari dan malamnya begitu sepi. Hingga detak jantung, aliran darah, serta kelenjar tubuhnya terdengar nyata di telinga.
Pemuda itu heran terhadap apa yang ia rasa. Padahal ia tak kurang teman atau saudara. Sampai suatu hari, seorang berpenampilan antik, laksana pangeran dalam film-film kerajaan, datang menemuinya. Orang itu mengaku bernama Eros dari Yunani.
Kepada sang pemuda, Eros mengabarkan, sepi yang melanda adalah karena kosongnya hati. “Kau butuh cinta. Temukanlah belahan jiwamu. Agar damai senantiasa hatimu,” kata Eros sembari menyerahkan sebatang panah asmara, satu busur perasaan, dan satu lagi busur logika.
Eros menambahkan, panah tersebut sudah lama tak terawat. Karena itu jadi tumbul dan berkarat. “Asahlah panah ini hingga tajam.”
Dengan gigih sang pemuda menjalankan perintah Eros. Mengasah mata panah hingga sangat tajam untuk menembus hati seorang perempuan. Ia sangat gembira dan ingin segera merasakan pacaran layaknya remaja pada umumnya.
Pada suatu siang, di kebun binatang, ia bidik-bidikkan panah itu ke arah kumpulan rusa dan simpanse di kandang. Kemudian pada singa yang tidur bermalas-malasan. Tapi tetap, ia tak lepaskan. Karena memang bukan untuk itu panah asmara disediakan.
Tiba di hari bahagia. Pemuda melesakkan panah dengan busur logika. Begitu telak menanjam di hati perempuan pilihannya. Jadilah perempuan itu tergila-gila.
Setahun berjalan, sang pemuda masih berpacaran menggunakan logika. Perempuannya, yang perasa, selalu menuruti apa maunya. Namun seiring waktu, luluhlah logika sang pemuda. Kini perasaannya tumbuh menjulang. Dan ia sungguh-sungguh jatuh hati.
Sang perempuan, yang telah berjuang satu setengah tahun lamanya, tersenyum bangga. Jatuh bangunnya demi menumbangkan akal sang pemuda akhirnya menuai hasil.
Sang pemuda telah terseok dalam pusar perasaan. Ia jadi cemburuan. Terusik jika ada lelaki lain yang bilang cantik untuk perempuannya.
Ia lalu meninggalkan segala hanya untuk kekasihnya. Ia mantap hidup bersama dengan dan demi perempuannya. Mengarungi ketidakpastian masa depan.
Ia tak sadar, panah yang menancap di hati perempuannya telah berkarat. Dan mulailah berkurang rasa cinta dari kekasihnya itu.
Akhirnya, sang perempuan mengungkapkan kenyataan. Ia sebenarnya sudah punya pacar di seberang sana. Tapi tak kuasa menolak cinta sang pemuda, yang diutarakan dua tahun lalu. Dan karena sudah tak mampu mempertahankan, perempuan itu kembali pada pacar lamanya.
Sang pemuda begitu terpukul. Baru sadar bahwa selama dua tahun menjalin hubungan, ia dibohongi. Pasalnya, waktu ia lepaskan panah asamaranya dulu, perempuannya bilang bahwa ia punya lelaki lain, namun lelaki itu telah mati.
Dengan tergesa dan rasa kecewa, ia cabut batang panah berkarat itu. Begitu kuat ia kerahkan tenaga, hingga sang perempuan meronta kesakitan dan sang pemuda tersungkur ke belakang.
Sang pemuda menepi dari kehidupan. Menyumpahi sang perempuan dengan aneka macam kutukan. Dengan linangan air mata, ia sendiri. Kembali mengasah mata panahnya.
Saat itulah ia sadar bahwa busur logikanya telah hilang. Ia mencari ke semua penjuru ruangan kamar. Tapi yang ia temukan tinggal busur perasaan. Cuma itu satu-satunya alat, yang bisa ia gunakan untuk melesatkan panah asmara.
Mata panah telah tajam kembali. Lebih tajam dari sebelumnya. Sang pemuda menemukan lagi sosok perempuan, yang ia yakini sebagai takdir hidupnya.
Dengan segala kondisi yang berat, sang pemuda memungut busur perasaan. Ia berjalan menyusuri heningnya malam tahun baru. Di sana-sini melayang asap beraroma daging bakar. Juga asap dupa. Banyak orang melakukan refleksi dan resolusi.
Tiba di tempat, sang perempuan, yang menjadi target baru, mencium niat kedatangannya. Ia tampak ketakutan dan khawatir. Mampukah ia menerima cinta sang pemuda yang begitu besar dan luas?
Sang pemuda bersiap-siap. Ia pegang busur perasaan dengan tangan kanannya. Ia pasang panah asamara dan menariknya dengan tangan kiri penuh tenaga.
Melesatlah panah ke dada perempuan itu. Menghujam jauh dalam hatinya. Lalu tembus ke atas dan terus melesat, menancap di arsy langit tujuh.
Arsy bergetar, berguncang, dan menggelegar. Menyebabkan bintang-bintang saling bertumbukkan. Timbulah ledakan suara dan percikan api yang indah memesona di angkasa.
Sejak saat itu, malam tahun baru selalu dirayakan dengan petasan kembang api.
Sekian

0 komentar:

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html