Tapi aku bangga dan selalu terang-terangan menyatakan kegilaanku itu. Aku tak peduli cibiran dan cemooh orang padaku.
Setelah beberapa tahun aku normal, merasa tak punya teman yang tak tampak, kini semua itu muncul lagi. Ada banyak teman 'hantu'-ku. Mereka berisik dan memaksaku bertingkah aneh. Tapi tak seperti dulu, sekarang aku malu untuk menuruti perintah teman-teman hantuku. Aku memilih diam.
Kenapa aku sekarang memilih diam? Kenapa aku malu bertingkah aneh dari masyarakat? Apa ini berarti aku benar-benar sudah gila dalam arti yang sesungguhnya? Wallahu a'lam. Yang jelas teman-temanku itu nyata. Mereka sering menyebalkan kadang juga menyenangkan. Masing-masing punya kegemaran. Punya ucapan. Mulutnya tangannya sering memaksa bibir dan lidahku mengucap kata kata kalimat yang mereka inginkan. Brengsek memang, tapi mereka kawan-kawanku, teman dan sahabatku. Mereka pintar dan sering mengabarkan informasi sari jauh yang sebelumnya tak pernah aku tahu. Tapi mereka baik. Setidaknya belum pernah memintaku membunuh orang selain diriku sendiri. Ini juga dengan alasan kebaikan kami bersama.
1 komentar:
Gila ka, lu masih aktif nulis aja, kereen.
Posting Komentar