Ada kecewa, tak lagi percaya.
Kau ungkapan segala kesah. Pos kedewasaan. Dikuahi ragu, bumbu penasaran.
Aku meraba kaca. Terhubung via gelombang asmara. Koneksi getar angka-angka.
Apa guna, pengejaran telah sampai. Kau hanya nol. Kosong, yang sanggup berdiri sendiri tanpa keseluruhan angka.
Jauh melangkah hingga 99. Ternyata kau juga yang kujumpa. Nol. Ketiadaanmu ketakterbatasan.
Kini di pusarmu, haruskah kueja ulang satu? Atau butuh sebongkah pijakan? Batu-batu yang kutebar, mengapali pelaut liar.
Mengapa harus dipuja kalau terpisah dari nyata?
Nol. Amat luas buat selonjor. Semua bilangan merebutkan.
Lalu aku di pihak mana? Kalau sumber kisruh sejati ketiadaan.
Surga di atas, hangus dijilat neraka. Hujan air mata bukan solusi padamkan putihnya bara.
Yang kucari dan mereka, yang menjadi alas atap setiap, jalan keluar dan jawaban, darmaga sandar pilu, optimisasi ialah void[]
0 komentar:
Posting Komentar